PEMBUKAAN. Presiden RI, Joko Widodo (paling kanan) berdiri bersama Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin (kedua dari kanan), Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kedua dari kiri), dan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, pada pembukaan Muktamar ke-47 Muhammadyah dan Muktamar Satu Abad Aisyiyah, di Lapangan Karebosi, Makassar, Senin, 3 Agustus 2015. (Foto: Andi Ilham Patangai)
-----------
Presiden Jokowi: Kontribusi Muhammadiyah Sangat Besar
Makassar, (Jurnal Kareba Muktamar 47).
Kontribusi Muhammadiyah terhadap negara benar-benar sangat besar. Bayangkan, ratusan ribu, bahkan jutaan bayi anak bangsa ini, telah lahir di rumah sakit Muhammadiyah atau klinik bersalin Aisyiyah di seluruh pelosok negeri ini.
Berapa juta orang menyelesaikan pendidikan di sekolah-sekolah Muhammadiyah, belum lagi panti asuhan, koperasi, baitul mal, dan amal usaha lainnya.
Demikian penegasan Presiden RI, Joko Widodo, pada pembukaan Muktamar ke-47 Muhammadiyah dan Muktamar Satu Abad Aisyiyah, di Lapangan Karebosi Makassar, Senin, 3 Agustus 2015.
Turut hadir Ketua PP Muhammadiyah, Prof Din Syamsuddin, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nurwahid, Ketua DPD RI Irman Gusman, sejumlah menteri Kabinet Kerja Indonesia, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel Dr KH Alwi Uddin, Walikota Makassar Danny Pamanto, sejumlah bupati dan ratusan undangan, serta ratusan ribu peserta dan penggembira muktamar.
“Sekali lagi kita semua menaruh hormat dan berterima kasih atas kontribusi Muhammadiyah kepada bangsa dan negara ini. Upaya melanjutkan peran sejarah itu, saya menyambut baik tema Muktamar Muhammadiyah kali ini, gerakan pencerahan menuju Indonesia berkemajuan,” kata Jokowi.
Tema tersebut, lanjutnya, sangat relevan untuk Indonesia saat ini, karena mencerminkan Muhammadiyah sebagai kekuatan transformative menuju kemajuan bangsa.
“Insya Allah dengan pandangan Islam berkemajuan, sumber daya manusia berkualitas, kepercayaan masyarakat yang tinggi, pengalaman sosial yang panjang, dan modal sosial yang luar biasa, Muhammadiyah dan Aisyiyah mampu melakukan peran utamanya sebagai motor kemajuan bangsa dan Negara,” tegas Jokowi.
Presiden mengajak Muhammadiya mewujudkan Islam yang rahmatan lilalamin, yang memberikan kedamaian, memberikan manfaat bagi alam semesta.
“Saya mengajak warga Muhammadiyah dan umat Islam untuk melihat kebhinekaan sebagai rahmat yang harus dikelola dengan baik, sehingga bisa menjawab tantangan bangsa dalam kebersamaan,” ujarnya.
Sebagai organisasi Islam berwawasan kemajuan, Presiden berharap Muhammadiyah tetap melanjutkan peran sejarahnya membawa misi pencerahan dalam menjawab tantangan zaman.
“Jadikan dakwah Islam berkemajuan sebagai motor pembaharuan, pemahaman keagamaan yang rasional, terbuka pada kemajuan ilmu pengetahuan, namun berkarakter moderat yang sejuk, teguh, dan yang berperadaban,” tutur Jokowi.
Selain Presiden Jokowi, sambutan juga dibawakan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Din Syamsuddin, dan Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini.
Acara pembukaan muktamar juga diramaikan dengan berbagai atraksi lagu, tari-tarian massal, atraksi paraga, dan marching band. (Firman/Yahya)
--------
@copyright Jurnal Kareba Muktamar 47, edisi Selasa, 4 Agustus 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar