Minggu, 02 Agustus 2015

wiraswatawan wiraswaswati muhammadiyah bangkit jangan pernah mati


Prof Dr H Din Syamsuddin kembali membuka kegiatan penyerta Mukatamar Muhammadiyah ke 47 yaitu bazar pameran dan pentas seni di Monumen Mandala Makassar Sulawesi Selatan. Kegiatan yang dibuka pada hari Minggu tanggal 2 Agustus 2015 ini disambut ceria oleh penggembira muktamar. Dalam sambutan pertama Pak din menyampaikan alasan keterlambatan membuka kegiatan bazar karena  pada jam 9 pagi di hotel Aryaduta dekat pantai losari beliau juga  membuka International Muhammadiyah Meeting (Pertemuan Muhammadiyah Internasional) yang dihadiri  oleh wakil-wakil dari pimpinan cabang istimewa muhammadiyah  dari 16 negara. “Alhamdulillah muhammadiyah sudah ada di 6 negara, singapura, malaysia, thailand, kamboja, bahkan saya sendri baru tahu ternyata sudah ada muhammadiyah di Vietnam yang jadi jamaah delegasinya itu ada puluhan orang datang dan yang keenam alhamdulilah sudah dapat berdiri juga organisasi yang bernama Muhammadiyah di negara Afrika sana yaitu Maulidius, dan presidennya juga datang. Selain itu juga ada 20 an tamu-tamu kehormatan muktamar kita dari Jepang, Italia, Rusia, Bergia, Belanda, dll. Dan alhamdulillah kegiatan penyerta penting ini dapat kita mulai di arena yg sangat baik ini,indah ,nyaman dan sejuk”. Ungkap Pak Din.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini juga menuturkan  “Muhammadiyah  mengembangkan kewiraswastaan dan pendukung muhammadiyah dulu itu banyak berasal dari kaum pedagang, yakni terdiri dari wiraswastawan dan wiraswaswati dan Inilah yang mendukung gerakan muhammadiyah menjadi besar karena memiliki banyak orang kaya serta banyak orang yang berada. Maka pesan dari kegiatan bazar ini semangat kewirausahaan kewiraswastaan jadi pedagang jangan pernah mati dikalangan warga besar muhammadiyah, Kalau kita tidak terampil dalam bidang ekonomi  orang lain yang berkuasa, nanti umat islam mudah di beli dan mudah dikendalikan karena kita tdk punya kuasa ekonomi”.  Din memberi pesan dari kegiatan bazar ini agar wiraswatawan wiraswaswati muhammadiyah bangkit,bangkit merebut kekuatan ekonomi di negara kita ini” tambahnya.
Selain itu beliau juga mengungkapkan bahwa kegiatan penyerta ini bukan hanya kegiatan bazar tetapi juga kegiatan Pentas Seni, dimana pentas seni ini menunjukkan bahwa Muhammadiyah tidak anti seni. Seni itu dalam agama hukumnya tergantung niatnya, tergantung maksudnya, walaupun seni bisa menjadi haram kalau seni itu menampilkan kemaksiatan dan kemungkaran, tapi justru bisa wajib kalau seni itu bisa menjadi dakwah islamiah. Di akhir sambutan Pak Din mengajak kepada  penggembira untuk berbondong-bondong mengunjungi pameran bazar dan pentas seni muktamar ini. Beliau juga mengingatkan agar menjaga keselamatan masing-masing terutama barang dan uang yang dibawa walaupun telah ada pihak keamanan yang berjaga. Reporter Nur Faizah A/Firman
Foto Firman.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar