Ketua Badan Pengurus Lazismu
Bapak Hajriyanto
Y Thohari Dan Hilman
Latief, Ph.D (Ketua Tim Peneliti, Direktur LP3M UMY)
foto:firman |
Perilaku dan Potensi Filantropi Warga Muhammadiyah
Kegiatan filantropi (praktik kedermawanan) menjadi salah satu ciri utama gerakan Muhammadiyah. Filantropi menjadi tulang punggung gerakan Islam modernis Muhammadiyah sejak didirikan organisasi ini pada tahun 1912. Tak pelak, ribuan amal usaha kini telah berdiri dan berkembang di pelbagai pelosok Indonesia. Pada Muktamar Muhammadiyah ke 47, Muhammadiyah mencanangkan penguatan dakwah Islam melalui peningkatan aktivitas filantropi.
Dalam rangka mengkaji dan memproyeksikan perilaku dan potensi filantropi Muhammadiyah, Lazismu bersama Program Studi Muamalah-Ekonomi dan Perbankan Islam (EPI)-Fakultas Agama Islam UMY, Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengembangan Pendidikan (LP3M) UMY melakukan survei di 11 kota besar di Indonesia, yaitu Padang, Pekanbaru, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surakarta, Surabaya, Mataram, Makasar, Pontianak, dan Balikpapan.
Perilaku umum berderma dari warga Muhammadiyah sebagai warga kelas menengah Muslim Indonesia menunjukkan bahwa mayoritas pengeluaran zakat, infak dan sedekah sebanding dengan tingkat pendapatan mereka dan berada pada kisaran 2,5 % dari pendapatan. Meski demikian, penelitian ini juga menemukan bahwa pendapatan yang tinggi ternyata tidak menjamin berdermanya juga tinggi dan begitu juga sebaliknya, yang berpendapatan rendah nominal berdermanya ada yang diatas 10 % dari total pendapatannya.
Sekitar 41,2 persen warga muhammadiyah menyalurkan ZIS melalui dua lembaga, hanya sekitar 22,3 persen saja yang melalui hanya kepada satu lembaga saja. Meski demikian, warga yang menyalurkan donasinya langsung kepada mustahiq juga tergolong masih cukup besar yaitu sekitar 30,8%. 81% warga muhammadiyah mengaku menyalurkan ZIS dengan cara tunai, sementara itu jemput layanan ZIS dan transfer belum dimanfaatkan oleh warga Muhammadiyah. Selain itu, kecenderungan mayoritas warga yang lebih suka menyalurkan donasinya dengan mengantarkan sendiri kepada Lembaga Amil Zakat, meski demikian warga yang menyalurkan sendiri kepada muztahiq juga masih tinggi yaitu sekitar 28,44 persen
Potensi Filantropi Warga dan Amal Usaha
Menurut Hajriyanto Y. Tohari, Ketua Badan Pengurus Lazismu, Amal Usaha Muhammadiyah merepresentasikan lembaga profesional yang mandiri (self-funded) dan juga memiliki fungsi profit. Tingkat kapasitas dan besar pendapatan AUM yang menjadi bagian dari penelitian ini berbeda-beda, mulai dari yang berpenghasilan kurang dari 500 juta rupiah perbulan sampai di atas 5 miliyar rupiah perbulan. Pendapatan tersebut berbanding dengan aset yang dimiliki oleh masing-masing AUM, mulai dari yang 5-10 miliyar sampai di atas 100 miliyar dan bahkan di atas 500 miliyar.
Sementara itu, Hilman Latief yang mewakili Tim Survei mengatakan jumlah potensi filantropi dari AUM bermacam-macam. Lembaga pendidikan seperti sekolah masih menyisihkan dana sosial mereka kurang dari 50 juta pertahun, sedangkan sebagian lainnya antara 250-500 juta dan bahkan ada yang di atas 1-2 miliyar pertahun seperti rumah sakit dan perguruan tinggi Muhammadiyah yang besar. Berdasarkan kapasitas yang dimiliki oleh AUM serta kemampuan mengeluarkan dana sosial yang ada, setidaknya terdapat potensi sekitar lebih dari 365 miliyar rupiah dana filantropi yang bisa digali dan dimanfaatkan setiap tahunnya.
Selain itu, potensi dari warga Muhammadiyah sendiri adalah 165 milyar pertahun. Jumlah tersebut diproyeksikan dari 2% dari jumlah warga Muhammadiyah yang sudah memiliki KTA/NBM (Kartu Tanda Anggota/Nomor Baku Muhammadiyah), yang mencapai 1.5 juta orang, yaitu 30.000 orang. Gambaran potensi realistis secara keseluruhan adalah 525 milyar/pertahun.
Angka ini akan bertambah bila asumsi jumlah warga berubah sesuai dengan cara pengambilan cara perhitungannya, misalnya dengan estimasi jumlah warga Muhammadiyah yang diasumsikan mencapai 30 juta orang. Tambahnya- Hilman Latief, Ph.D (Ketua Tim Peneliti, Direktur LP3M UMY)
Press Release Rumah Kopi,Selasa, 4 Agustus 2015
Reporter : Firman
foto:firman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar