Hilman Latief.Ph.D (Ketua
Tim Peneliti, Direktur LP3M UMY) Foto:Firman |
Wajah Baru Gerakan Muhammadiyah
sudah lebih dari 1 abad usia Muhammadiyah. muhammdiyah diawal berdirinya dikenal dengan gerakan yang memberikan perhatian kepada kelompok miskin- dhuafa. Aksi aksi pelayanan Muhammadiyah dicurahkan untuk memberikan penyatunan kepada masyarakat miskin dan membutuhkan.Bedirinya rumah sakit, panti asuhan, sekolah lebih banyak didedikasikan untuk menolong orang miskin.
Bahkan perhatian kepada orang miskin menjadi prioritas gerakan Muhammadiyah. Ini terbukti dari majelis yang diawal dibentuk muhammadiyah salah satunya adalah majelis Penolong kesengsaraan Oemoem (PKO) selain majelis pengajaran, tabligh dan pustaka.
Dalam perkembangannya, muhammadiyah tumbuh menjadi besar dan diiringi dengan pertumbuhan amal usahnya di sektor pendidikan, kesehatan, sosial dan ekonom. muhammadiyah bisa dibilang disibukkan dengan persoalan birokrasi organisasi dan pengelolaan amal usahanya.
Perkembangan organisasi dan gurita amal usaha itulah yang menyebabkan muhammdiyah sibuk dgn urusan rutin organisasi dan terlena untuk mengurusi persoalan hidup masyarakat.Ada kesadaran untuk mengembalikan ruh dan peran muhammdiyah utnuk turut terlibat mengurusi dan memecahkan problem hidup masyatakat.
Sejak tahun 2000 an kesadaran akan hal itu muncul dan menguat. Kemunculan Majelis pemberdayaan masyarakat ( MPM) dan lazismu menjadi penanda gerakan muhammadiyah dgn wajah baru Sekarang Muhammdiyah hadir ketengah-tengah masyarakat, menyelesaikan persoalan hidup umat khususnya yang terkait dengan kemiskinan.Bagaimana gerakan baru Muhammadiyah yg sdh diinisisasi MPM dan Lazismu yang merubah wajah muhammadiyah?
Saksikan dalam public expose tentang Peran MPM dan Lazismu mengentasakan kemiskinan, Rabu 5 Agustus,2015 di warung Kopi depan unismuh makasar.Kutipan dari Hilman Latief.Ph.D
Reporter :Firman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar