INDUSTRI KEKUASAAN. Mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Busyro Muqoddas, mengatakan, partai politik (parpol) yang kini menjadi industri kekuasaan, lebih banyak menghasilkan politisi daripada kader bangsa yang memperjuangkan hak azasi bangsa. (int)
-----
Parpol Sebagai Industri Kekuasaan
Partai politik (parpol) yang kini menjadi industri kekuasaan, lebih banyak menghasilkan politisi daripada kader bangsa yang memperjuangkan hak azasi bangsa.
Terlebih DPR dan DPRD lebih menjadi ajang kepentingan dan konflik antar-fraksi. Konflik terjadi bukan karena kepentingan bangsa melainkan karena ego dan kepentingan asing.
Disimpul inilah, terjadi kevakuman kader bangsa yang berperan memunculkan politikus gila harta, takhta, dan jabatan. Karena itu, perlu dirumuskan kembali konsep ideal kader bangsa.
Demikian pemaparan mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Busyro Muqoddas, dalam seminar pra-Muktamar ke-47 Muhammadiyah, di kampus Uhamka, Jakarta, Senin, 11 Mei 2015.
Busyro mengatakan, praktik demoralisasi di berbagai lembaga negara, swasta, dan bisnis, selama ini merupakan faktor penyebab hambatan utama lahir dan munculnya kader pemimpin bangsa yang berkarakter ihsaniyah.
“Pasca-Orde Baru hingga sekarang, secara kasat mata (bisa dilihat betapa) parpol mengidap praktik pragmatisme dan politik oligarki. Bahkan beberapa di antaranya diperparah dengan politik dinasti,” tandasnya.
Jika elit parpol jujur, katanya, maka tiga kekuasaan itu harus disterilkan dari kepentingan sesaat parpol, sehingga ketiganya mampu menjaga independensinya untuk kepentingan rakyat.
"Tetapi faktanya corruption by design di sektor legislasi dan kebijakan publik lain, menegaskan adanya peran langsung dan tidak langsung institusi parpol," kata Busyro.
-------
Sumber:
http://news.okezone.com/read/2015/05/11/337/1147766/busyro-korupsi-sistemik-menjamur-akibat-elit-parpol-tak-jujur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar