AUDIENSI. Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menerima kunjungan Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah yang dipimpin oleh Ketua Umum (Ketum) Din Syamsuddin, di Istana Wakil Presiden, Selasa pagi, 12 Mei 2015. Wapres menyatakan bersedia menghadiri penutupan Muktamar ke-47 Muhammadiyah dan Muktamar ke-47 Aisyiyah, di Makassar, pada 7 Agustus 2015. (Foto: Jeri W/wapresri.go.id)
-----------
Wapres Jusuf Kalla: Insya Allah Saya akan Hadir
Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menerima kunjungan Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah yang dipimpin oleh Ketua Umum (Ketum) Din Syamsuddin di Istana Wakil Presiden, Selasa pagi, 12 Mei 2015.
Kehadiran jajaran pengurus Muhammadiyah ini untuk mengundang Wapres menghadiri dan meminta kesediaan Wapres untuk menutup Muktamar Muhammadiyah ke-47, di Kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, pada 7 Agustus 2015.
Dalam pertemuan tersebut, Ketum PP Muhammadiyah mengatakan bahwa pembukaan muktamar di Lapangan Karebosi Makassar, pada 3 Agustus 2015, diharapkan dapat dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.
“Kami mengundang Bapak Wakil Presiden untuk menutup muktamar pada 7 Agustus 2015,” kata Din.
Wapres menyambut baik penyelenggaraan Muktamar Muhammadiyah ke-47.
“Insya Allah jika tidak ada halangan, saya akan menghadirinya,” ucap Wapres.
Dalam pertemuan dengan Wapres tersebut, Din Syamsuddin didampingi beberapa pengurus Muhammadiyah, yaitu Ketua Haedar Nashir, Sekretaris Umum Agung Danarto, Bendahara Umum Zamroni, Ketua Umum PP Aisyiyah Siti Noordjanah Djohantini, dan Ketua PMW Sulawesi Selatan Alwi Uddin.
Dia menjelaskan, Muktamar Muhammadiyah ke-47 dilaksanakan bersamaan dengan Muktamar ke-47 Aisyiyah ke-47, sedangkan kegiatan pokok Muktamar adalah tanwir sebelum muktamar, pembukaan muktamar, persidangan-persidangan muktamar, dan penutupan muktamar.
Muktamar Muhammadiyah, katanya, bukan memilih ketua, melainkan memilih 13 pimpinan dan ke-13 pimpinan terpilih itulah yang akan memilih ketua.
“Pada muktamar ini dipilih 13 orang Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk periode 2015-2020,” ucap Din, seraya menambahkan bawa dirinya sudah tidak dapat dipilih sebagai ketua umum, karena peraturannya membatasi hanya untuk dua periode berturut-turut untuk seorang ketua.
Dalam jumpa pers seusai bertemu Wapres, Din Syamsuddin mengatakan, selain menutup muktamar, Wapres Jusuf Kalla juga menyatakan kesediaannya berbicara secara khusus dalam Muktamar Aisyiyah.
"Wapres sudah bersedia untuk menutup dan (akan) berbicara khusus dalam Muktamar Aisyiyah, dan presiden yang membuka nanti," tambahnya.
Biaya Muktamar Rp35 Miliar
Muktamar ke-47 Muhammadiyah dan Muktamar ke-47 Aisyiyah di Makassar, 3-7 Agustus 2015, kata Din Syamsuddin, ditaksir akan menghabiskan biaya kurang lebih Rp35 miliar, dan biaya tersebut diupayakan secara mandiri oleh Muhammadiyah.
"Muktamar digelar secara mandiri. Biayanya hampir Rp35 miliar. Insya Allah selama ini Muhammadiyah mengusahakan sendiri, dari amal-amal usaha Muhammadiyah, seperti universitas-universitas, ada 170-an universitas. Mungkin Muhammadiyah salah satu ormas yang punya organisasi besar, punya rumah sakit, ada ratusan," paparnya.
Indonesia Berkemajuan
Muktamar ke-47 Muhammadiyah yang mengusung tema: "Gerakan Pencerahan Menuju Indonesia berkemajuan", kata Din, akan membahas langkah-langkah strategis komunikasi PP Muhammadiyah ke depannya.
Sebagai salah satu organisasi Islam terbesar, katanya, Muhammadiyah konsisten menjadi organisasi madani yang membangun Indonesia.
"Wawasan Muhammadiyah adalah Islam yang berkemajuan, yang bersifat universal, tidak hanya Indonesia, tetapi juga dunia. Itu yang diterjemahkan dalam pemahaman kemoderenan. Kita ingin lebih intensif lagi menerjemahkan Islam berkemajuan. Kita ingin Indonesia berkemajuan," tandas Din.
Ratusan Ribu Penggembira
Din memastikan Muktamar Muhammadiyah akan dihadiri ribuan warga Muhammadiyah. Tidak hanya itu, dari berbagai kalangan juga ikut meramaikan momen penting tersebut.
"Pengembiranya ratusan ribu, di Jogja dulu satu juta," imbuhnya.
Muktamar Muhammadiyah Internasional
Ketum PP Muhammadiyah juga mengatakan, dalam ajang tersebut juga ada pertemuan muktamar internasional yang mencakup sebanyak 18 cabang spesial dari organisasi-organisasi Muhammadiyah yang ada di luar negeri.
Perwakilan dari cabang-cabang Muhammadiyah di sejumlah negara, di antaranya Singapura, Malaysia, Thailand, Kamboja, Laos, dan Mauritius.
Selain itu, ujar dia, pihaknya juga akan mengundang beberapa organisasi yang bernama Muhammadiyah dari berbagai negara, walau tidak ada hubungan organisatoris dengan PP Muhammadiyah yang ada di Republik Indonesia.
"Organisasinya bernama Muhammadiyah tapi tidak memiliki hubungan organisatoris dengan Muhammadiyah. Organisasi bernama Muhammadiyah ada di Singapura, Thailand, Kamboja, Laos, dan Mauritius," paparnya. (asnawin, dari berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar