Arahan pelatih sebelum memulai halang rintang (Foto: Muhammad Fahmi) |
Kegiatan
ini terdiri dari latihan fisik dan non fisik. Kegiatan fisik berupa pengenalan
halang rintang yang dimiliki oleh TNI dan peserta
mencoba
melakukan latihan ala TNI AD, sedangkan kegiatan non fisik merupakan pemberian
wawasan kebangsaan, pembinaan semangat, dan pembinaan disiplin. Kegiatan non
fisik ini terangkum dalam kegiatan yel-yel selama pembekalan sekaligus
memberikan motivasi. “Meskipun kegiatan ini hanya berlangsung singkat, namun
kegiatan ini kita manfaatkan secara optimal, sehingga ada manfaat, ada bekal
yang dapat dibawa oleh peserta.” Kata Letkol
Infantri Agus Tatius Sitepu.
Ia
juga menambahkan, kedepannya kegiatan ini diharapkan lebih banyak lagi. Terlebih lagi, generasi
muda saat ini dihadapkan oleh berbagai tantangan yang cukup berat. Terutama,
permasalahan narkoba, pergaulan bebas, dan lain sebagainya, sedangkan
doktrin-doktrin yang dimasukkan pada kegiatan seperti ini sangat terbatas.
Biasanya hanya dilakukan hanya sekali dalam setahun sehingga kegiatan seperti
ini perlu dirangkaian dengan kegiatan rutin di sekolah. Mental generasi muda
sekarang harus terbina, dan mampu mengontrol segala godaan-godaan dari
kehidupan yang tidak jelas di lingkungan.
Selain pembinaan latihan ketangkasan, TNI AD
juga melakukan pembinaan khusus terhadap anggotanya dengan menerjunkannya dalam
misi-misi internasional seperti di Libanon dan
misi perdamaian dunia lainnya bersama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dari
prestasi itu, TNI AD paham akan pentingnya pendekatan teritorial. Pendekatan
teritorial merupakan pendekatan kemanusiaan secara persuasif yang juga harus
dimiliki generasi muda khususnya anggota kepanduan HW. Secara persuasif, dapat dilakukan melalui
jalur sosial, kesehatan, dan penanggulangan bencana. Sehingga di masa depan,
apabila ada misi-misi sosial, anggota kepanduan Hizbul Wathan bisa terjun
langsung, baik itu dalam skala nasional maupun internasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar